Manusia dan Padangan Hidup
Manusia dan Pandangan Hidup
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Manusia Dan Pandangan Hidup”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Islam Nahdlatul Ulama.
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling
tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga
kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi
ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya
yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi
kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun
rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan
terhadap hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.
Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu
terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan
hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat
Manusia
Dalam
pikiran dan perasaan manusia, ada faktor penting yang harus menjadikan manusia
sebagai makhluk yang berakal, yakni : Pandangan Hidup
1.1
Pengertian Pandangan Hidup
1.
Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy
Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang
dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan
golongan di dalam masyarakat.
2.
Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy
Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena
pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
3.
Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo
(2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.
Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau
landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini
sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua
perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran
dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup.
Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh
siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki
oleh semua orang dan semua golongan.
A. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan
pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat. Karena ia menentukan masa depan
seseorang maka arti pandangan hidup sangat lah perlu untuk di jelaskan untuk
jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan. Pandangan
hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses
waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu
yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas
dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman,
arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.
Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu
terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan
hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur
yaitu cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut
menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang
diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang
hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia
makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang
dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan
kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B. CITA-CITA
Menurut kamus besar Bahsa Indonesia, yang disebut
cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran.
Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau di peroleh
seseorang pada masa mendatang dan semakin lama semakin tinggi. Dengan demikian
cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan
datang. Apa bila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka
cita-cita itu disebut angan-angan.
Dapatkah seseorang mecapai apa yang dicita-citakan,hal
itu tegantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki
cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang
dicita-citakan; dan ketiga,seberapah tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
a. Faktor
Manusia
Merupakan factor yang di pengaruhi oleh seseorang yang
mencita-takan sesuatu yang mungkin terlalu tinggi untuk di capai olehnya
ataupun seseorang mencita-citakan sesuatu tapi orang tersebut tidakmau usaha
untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan.
b. Faktor
Kondisi
Merupakan suatu factor yang menguntungkan atau
faktoktor yang menghambat dengan kata lain (adu bejan).
c. Faktor Tingginya
cita-cita
Kadang
kalahnya orang tua mengingikan supanya anak-anaknya bias sekolah tinggi
sehinggi bias meraih cita-cita yang setinggi langit. Saya fikir ini kliru karna
apa, karna cita-cita itu banyak faktor-faktor yang mepengaruhi mulai dari
faktor manusianya sampai kondisi. Itu sangat mempengaruhi tercapainya cita-cita
tersebut. Sehingga jangan memaksakan keadaan anak untuk mencapi cita-citanya
karna bisa mengganggu jiwa dari anak tersebut.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang
mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan
yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras
dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hokum Tuhan. Kebajikan
berarti berkata sopan, santun, berbahsa baik, bertingkah laku baik, rama tamah
terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam
tingkah lakunya. Karna tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap
orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang
berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap
orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan(heriditas) yaitu faktor dari sejak
masih dalam kandungan, faktor kedua yaitu dipengaruhi oleh
lingkungan(environment) karna sebagai alam kedua setelah lahir ini sangat
mempengaruhi tingkah laku seseorang dikarenakan lingkuan lah sebagi cara dia
untuk menentukan baik buruknya hidupnya seseorang, faktor ketiga yaitu
pengalaman ini mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik karna
dia sutah tau gimana jalan hidupnya yang sudah dia alami selama hidup sebagai
pelajaran.
Dalam prakteknya, dari ketiga faktor diatas, yaitu
hereditas, lingkungan, dan pengalaman, manakah yang paling dominan ?
sulit diberikan jawaban, karena ketiga-tiganya terjalin erat sekali.
Disamping itu ketiga faktor tersebut dalam membentuk pribadi seseorang berbeda
kekuatannya dengan pembentukan pada pribadi lain.
D. USAHA ATAU
PERJUANGAN
Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.
Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup
manusia adalah usah. Perjuangan untuk hidup, da ini suda menjadi kodrat
manusia. Tanpa usaha manusia tidak bias hidup sempurna. Orakng bercita-cita
ingin kaya maka ia harus bekerja keras, jika seseorang ingin jadi ilmuan maka
ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras ada dua yaitu kerja keras otak dan kerja
keras tenaga. Otak biasanya digunakan ilmuan tenagah biasanya di gunakan oleh
buruh. Kerja keras pada hakikatnya menghargai dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Jika seorang pemalas maka dia kan miskin , melarat dan
berarti akan menjatuhkan martabat dia sendiri.
Kemapuan usaha manusia itu berbeda-beda sehingga
timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara masnusia tetapi perbedaan itu bisa
diatasi karena rasa kebersamaan dan belas kasih ( cinta kaisih) ketidak samaan
itu bias diatasi dengan cara gotong-royong.
E. KEYAKINAN
ATAU KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi
dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut
Prof.Dr.harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalis,
aliran inlektualisme, dan aliran gabungan.
a. Aliran
Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan hubungan gaib
yang merupakan kekuatan teringgi. Kekuatan gaib itu dari natur,natur itu dari
tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur itulah yang tinggi.
Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukumnya, secara mutlak
dikuasai tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karna
manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha tetapi tuhan yang menentukan.
Aliran naturalis berintikan spekulasi, mungkin ada
tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu mana yang benar ? yang benar adalah
keyakinan. Jika kita yakin tuhan itu ada , maka kita katakana tuhan
itu ada. Bagi yang tidak ada maka dia anggak tuhan itu natur.
Bagi yang percaya tuhan itu kekuasaan tertinggi dan
manusia adalah makluk tuhan maka manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan
ajaran-ajarannya. Ajajran agama itu ada dua macam.
1. Ajaran
dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.
2. Ajaran
agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagian hasil pemikiran manusia,sifatnya
relatife.
Apabila aliran natiralisme ini di hubungkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari tuhan. Jadi, pandangan
hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa
kebajikan itu dirindhoi oleh tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan
bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut
pandangan hidup religious(keagamaan).
Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya
tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari
kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakin
bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang dilandasi oleh
kekuatan natur bersifat atheism. Ini disebut pandangan hidup komunis.
b. Aliran
Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan
akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itu lah yang
baik.
Apabila aliran ini dihubugkan dengan pandangan hidup,
maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini
dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itu
lah yang baik.
c. Aliran
Gabungan
Apabila
kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok.
Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan
hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup
sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme
relidius kekuasaantuahn begitu menentukan.
F. LANGKAH-LANGKAH
BERPANDANGAN HIDUP
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau
bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu
tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang perlakukan pandangan hidup
itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan
sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
yaitu sebagai berikut :
1. Mengenal
Merupakan tahapan pertama untuk mengenal pandangan
hidup itu apa.
2. Mengerti
Mengerti kita harus mengerti pandangan hidup apa yang
akan kita jalani.
3. Menghayati
Sama halnya memperoleh gambara pandangan hidup kita
itu kayak apa model dan
bentuknya.
4. Meyakini
Yakin bahwa pandangan hidup kita itu baik untuk
kdepannya.
5. Mengabdi
Ini sangat baik karna ini bias kita
berikan pandangan hidup kita yang baik kebada orang lain.
6. Mengamankan
Mengamankan pandangan hidup kita yang baik agar tidak
di ubah oleh orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pandangan hidup adalah gagasan atau pertimbangan
yang menjadi pedoman, pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup. Gagasan itu
dapat diterima oleh akal manusia dan dapat diakui kebenarannya sehingga ,
manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan,
petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan
nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran
atau rasionalisasi nilai.
Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita,
kebajikan, dan sikap hidup. Dengan cita-cita manusia mempunyai kehendak
untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah
yang menentukannya. Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan kebajikan.
Karena pada esensinya pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi
dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah pandangan hidup harus dilandasi
dengan sikap hidup yang positif.
B. Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran
yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
a) Tanamkan pandangan hidup atau prinsip
hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan
berwatak mulia.
b) Baiknya seorang manusia memegang teguh
pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan
kebajikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sulaeman, M. Munandar. 2007. Ilmu
Budaya Dasar-Suatu Pengantar. Bandung: PT.Refika Aditama
Komentar
Posting Komentar