Manusia Dan Penderitaan
MANUSIA
DAN PENDERITAAN
Kata pengantar
Dalam kehidupan kaitan antara manusia dengan manusia lainya memiliki ikatan
yang besar dan ikatan manusia dengan emosional seperti sebuah roda yang memliki
gear yang terus berputar tampa emosi manusia tidak dapat nafsu akan melakukan
sesutau, akan tetapi dampak emosi terhadap tubuh memliki segi postif dan
negatif dan saat ini akan membahas apa itu manusia dan dampaknya dari emosi.
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia bila dilihat dari sisi biologis ialah manusia dalam klasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang
tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dan dalam sisi rohani ialah mereka dijelaskan menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dan dalam sisi kebudayaan ialah mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat
majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya
untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
Bagi kebanyakan
manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka.
Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai “orang manusia”
terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang
memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti
juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya
dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting
terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan;
konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga,
yang menjadi perdebatan di antara organisasi agama adalah mengenai
benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya,
sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada
juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan
bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam
istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan
melalui ritual dan agama.
Dalam kepercayaan agama itu sendiri memiliki cara yang
berbeda untuk memahami nya atau menjadikan agamanya sebagai panutan kehidupan
ini beberapa kepercayaan yang berada dari jaman dulu sampai sekarang;
Animisme
Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan
termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan
ekspresi roh hidup
Mistikme
Barangkali merupakan praktik kerohanian dan
pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain
yang ada di berbagai masyarakat.
Monotheisme
Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang menggabungkan dan
melampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam beberapa
kebudayaan,
Manusia
individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan
lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian
mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia
berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut.
Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing
individu.
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika semua
berbicara yang bernama emosi semua itu berkonsep hati dan kesadaran karena
emosi itu hadir karena proses yang melalui sebuah persaan yang dirasakan hati
dan terkadang emosi bisa melalui kesadaran atau tampa sadar , inilah pengertian
dari emosi dan hati dan kesadaran;
Emosi
Individu
manusia terbuka terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah
laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan
emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
Hati dan kesadaran
Pengalaman
subyektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya,
kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya
sendiri dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan
kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah
khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau
sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar kesadaran, mencakup total
aspek mental dan emosional individu. Ilmu pengetahuan psikologi mempelajari
hati manusia (psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek
psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bagian dari
alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi Ego, Superego, dan Id.
Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah sadar kolektif / bersama
dan sebuah proses pengindividuan,
Kemunculan
sebuah dampak emosi terjadi dibawah alam sadar karena terjadi pergejolakan hati
yang terjadi karena tekanan dan depresi yang berlebihan yang memunculkan sebuah
rasa penderitaan dan siksaan. Sebagai berikut pengertianya.
PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Namun disisi lain penderitaan
merupaka sebuah memori yang gelap sehingga memunculkan rasa sedih akan menahan
sesuatu yang sangat bagi seseorang yang mengalami karena masalah seseorang
selalu berbeda dan biasanya permasalah yang ada disesuaikan dengan orang
tersebut ketika seseorang tidak bisa menahan saat itu seseorang merasakan
penderitaan karena tidak bisa mengatasi.
SIKSAAN
Penyiksaan
adalah praktek atau tindakan sengaja menimbulkan rasa sakit fisik yang parah
dan mungkin cedera pada seseorang, meskipun penyiksaan psikologis dan hewan
juga ada. Penyiksaan telah dilakukan atau disetujui oleh individu, kelompok dan
negara sepanjang sejarah dari zaman kuno sampai modern, dan bentuk penyiksaan
dapat sangat bervariasi dalam durasi dari hanya beberapa menit sampai beberapa
hari atau bahkan lebih lama. Alasan penyiksaan dapat mencakup hukuman, balas
dendam, politik pendidikan ulang, pencegahan, interogasi atau paksaan dari
korban atau pihak ketiga, atau hanya kepuasan sadis dari mereka yang
melaksanakan atau mengamati penyiksaan. Penyiksa mungkin atau mungkin tidak
berniat untuk membunuh atau melukai korban, tapi kadang-kadang penyiksaan
sengaja fatal dan dapat menyertai bentuk pembunuhan atau hukuman mati.
Tujuannya juga mungkin untuk menimbulkan rasa sakit tetapi tanpa menyebabkan
cedera fatal, atau kadang-kadang cedera sama sekali. Dalam kasus lain, penyiksa
mungkin acuh tak acuh terhadap kondisi korban. Ada juga penyiksaan yang bisa
berakibat fatal pada akhirnya, tetapi di mana upaya yang dilakukan tidak
membunuh korban dengan cepat untuk memperpanjang jangka waktu penderitaan.
Siksaan itu
sendiri seperti luapan emosi akan masa lalu yang dirasakan atau sebuah tindakan
akan mengatasi masalah itu, namun biasanya siksaan pada emosi layaknya gunung
api yang menahan lava untuk keluar itu sebuah pengandaian yang terjadi dalam
gejolak hati.
KEKALUTAN
MENTAL
Kekalutan
Mental
a.
Pengertian kekalutan mental
Kekalutan
mental merupakan suatu penderitaan batin yang dialami seseorang yang disebabkan
oleh ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi permasalahan yang harus ia atasi
sehingga orang tersebut mengalami gangguan kejiwaan seperti bertingkah laku
secara kurang wajar.
Kekalutan
mental dapat dialami oleh berbagai status ataupun tingkatan individu dalam
masyarakat. Contoh kekalutan mental salah satunya yaitu, apabila seseorang
menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia miliki tidak mungkin bisa
untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun akan dilakukan demi barang
tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang mengebu-gebu
ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan
berdampak pada terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi,
narsisme maupun autisme sehingga harus berkonsltasi pada psikiater.
1.
Gejala-gejala
seseorang mengalami kekalutan mental
2. Pada jasmani. Seseorang yang mengalami kekalutan
mental akan sering merasakan pusing, sesak napas, deman, serta nyeri pada
lambung.
3. Pada kejiwaan akan timbul rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu dan mudah marah.
1.
Sebutkan
tahap-tahap gangguan kejiwaan
2. Akan timbul gejala-gejala pada jasmani maupun rohani
yang telah disebutkan di atas
3. Orang yang mengalami kekalutan mental akan laru dari
permasalahan yang ia hadapi, bukan menyelesaikan masalah tersebut.
4. Mental akan down dan jiwanya akan mulai terganggu.
1.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental
2. Kepribadian yang lemah
Seseorang yang merasa rendah diri atau minder akan
dengan mudah mengalami kekalutan mental. Ia yang merasa dirinya tidak sempurna
dibanding dengan orang-orang disekitarnya akan menyendiri. Hal ini menbuat
seseorang tesudut pada keadaan yang tidak mengenakan dan mentalnya akan hancur.
1.
Terjadinya
konflik sosial budaya
Roda kehidupan
terus berputar, tidak selamanya sesorang berada di titik paling atas. Biasanya pada
orang yang kehidupannya mewah dan serba ada, akan mengalami kekalutan mental
saat ia kehilangan seluruh harta yang ia miliki. Untuk menjalani hidup
sehari-hari ia akan dihantui rasa ketakutan akan tidak dapat lagi merasakan
kemewahan, sehingga jiwanya terganggu.
1.
Cara pematangan
batin
Over acting
dalam kehidupan sosial akan menimbulkan dampak yang sungguh tidak mengenakan.
Misalkan seseorang yang bertingkah berlebihan dalam hidup bermasyarakat, akan
menyebabkan banyak orang yang mungkin tidak suka pada dirinya. Akan timbul
pembicaraan yang tidak mengenakan hati tentangnya. Apabila orang tersebut sadar
bahwa banyak orang yang tidak suka dengan tingkahnya, maka orang tersebut akan
mengalami kelakutan mental yang akan mengganggu jiwanya.
1.
Proses-proses
kekalutan mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang akan
mendorongnya ke arah :
1.
Positif
Trauma yang ia
hadapi akan membuatnya merenung dan akhirnya sadar akan tingkahnya yang
berlebihan. Ia akan mencari ketenangan dan mendekatkan diri pada Allah dengan
tujuan mendapatkan petunjuk untuk keluar dari permasalahan yang sedang ia
hadapi.
2. Negatif
·
Agresi
kemarahan yang
berlebihan yang akan membuat tekanan darah seseorang menjadi tinggi dan
mengakibatkan seseorang melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang-orang di sekitarnya.
·
Regresi
Seseorang akan bertinggah seperti anak-anak
(infantil). Misal, mengangis hingga meraung-raung, menjerit-jerit, memecahkan
barang.
·
Fiksasi
Meluapkan emosi pada diri sendiri. Misal,
memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kapala pda benda yang keras.
·
Proyeksi
Mengungkapkan kelemahan serta sisi negatif diri
sendiri pada orang lain
·
Identifikasi
Identifikasi yaitu menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses dalam imaginasinya
·
Narsisme
Mencintai diri yang berlebihan sehingga seseorang akan
merasa dirinya lebih bagus daripada orang lain
·
Autisme
Gejala menutup diri secara total dari dunia rill.
Tidak mau berkomunikasi dengan orang lain dan ia puas dengan fantasinya sendiri
yang dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar.
–
Penderitaan dan Perjuangan
1.
Hubungan
penderitaan dan perjuangan
Penderitaan
merupakan resiko hidup yang sifatnya kodrati. Untuk keluar dari penderitaan
tentulah manusia itu sendiri yang berhak memilih dengan cara apa ia keluar dari
penderitaan. Terbebas dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan
hidup. Untuk mencapai kelangsungan hidup yang lebih baik, maka manusia harus
berjuang dengan seluluh kemampuan yang dimiliki. Selain berjuang, untuk
terbebas dari penderitaan tentu harus disertai dengan kesabaran dan doa. Karena
hidup tidak selalu berada di atas atau bahagia. Maka manusia harus optimis dan
berusaha sert berjuang dalam menghadapi kesulitan hidup.
–
Penderitaan, media massa dan seniman
Dengan adanya
media masa di masa yang modern ini, contoh-contoh penderitaan sudah menjadi
makanan sehari-hari bagi masyarakat. Dengan adanya media massa, semua berita
dapat dirangkum dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Tidak sedikit orang
yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyiksa serta menindas orang lain.
Semakin hari
semakin banyak berita tentang penderitaan yang dapat kita jumpai. Hal ini
membuat para seniman, terutama seniman perfilman yang tidak jarang mendapat
ide-ide cemerlamg untuk memfilmkan cerita tentang penderitaan. Dengan harapan,
film yang para seniman buat dapat menjadi pelajaran bagi para penonton tentang
cara keluar dari penderitaan serta menjadi tameng untuk mencegah terjadinya
penderitan bagi dirinya.
–
Pengaruh Penderitaan
1.
Pengaruh yang
akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan
Tidak semua
dampak ari penderitaan merupakan dampak yang negatif. Penderitaan harus
diselesaikan. Karena keluar dari penderitaan berati melanjutkan kehidupan
dengan harapan membuat kehiduoan jauh lebih baik dari sebelumnya. Dampak
negatif yang mungkin timbul akibat penderitaan antara lain, berkurangnya gairah
hidup, membatasi segala gerak hidup, kecewa, putus asa untuk melanjutkan hidup,
dan lain sebagainya. Sedangkan dampak positifnya yaitu, sikap optimis untuk
menjalani segala lika liku kehidupan dengan sikap lapang dada. Sikap keras
untuk melawan penderitaa, bahkan membantu seseorang untuk keluar dari
penderitaan.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
setiap manusia
pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah
makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi
penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati
penderitaan.
Penderitaan dikatakan
sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa
manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai
rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi
kesulitan hidupnya.
Penderitaan
bisa mengakibatkan sebuah rasa terjatuh menjadikan rasa semangat untuk
memperbaiki karena semangat untuk berjuang adalah salah satu untuk memperbaiki
masalah yang lalu.
PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam dunia
modern sekarng ini kemungkinan terjasi penderitaan itu lebih besar. Hal ini
telah di buktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterkan manusia
dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reactor
nukir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber
peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom
di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reactor nuklir di Uni Soviet, kebocoran
gas beracun di India, pengunaan peluru kendali dalam perang Irak dan yang baru
– baru ini terjadi di Jepang tepatnya di Fukushima terjadi ledakan reactor
nuklir yang menyebabkan radiasi nuklir yang membahayakan kesehatan
manusia,akibatnya masyarakat sekitar yang tinggal di daerah tersebut harus di
ungsikan ke tempat yang lebih aman.
Berita mengenai
penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV. Pesawat
radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh
penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat
sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan
berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan
mereka dari musibah ini.
Media massa
merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat
dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutam bagi
yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnys komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penonton dapat
menhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana
penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya
sendiri yang di filmkan dengan judul “Arie Hangara”.
PENDERITAAN DAN
SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena memperlakukan sesama tidak secara kemanusiaan yang menjadikan sebuah kejahatan seperti memperlakukan pembantu sewenang-wenangya itu yang menyebakan penderitaan bagi si korban dan sudah selayak mendapat hukuman seberat-beratnya
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena memperlakukan sesama tidak secara kemanusiaan yang menjadikan sebuah kejahatan seperti memperlakukan pembantu sewenang-wenangya itu yang menyebakan penderitaan bagi si korban dan sudah selayak mendapat hukuman seberat-beratnya
Penderitaan
lingkungan yang disebabkan oleh manusia
Penderitaan ini
terjadi karena kelalaian manusia yang tidak memahami kondisi alam dan setelah
merusak tidak mencoba memperbaiki alam seperti penebagan liar terhadap hutan di
sini objek penderita adalah alam yang mengalami sengsara ketika hujan datang
air tidak memiliki penahan hujan dan imbasnya kembali kemanusia yang lain
sedangkan manusia yang terkena bukan lah yang menebang melainkanorang tak
bersalah bukankah ini merugikan orang lain.
Penderitaan
yang timbul karen penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam pribahasa “Sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “Nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin
atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif
yaitu sikap untuk merubah keadaan awal dengan memperbaiki kesalahan agar tidak
terjadi padanya yang kedua kali dengan memahami bahwa dampak kediri kita tidak
lah baik .
Apabila sikap
negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para
pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengdakan perubahan
nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan.
Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang
lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar